Mengusung tema Makan Sahur Bersama, tadi subuh rame-rame sama temen-temen membagi makanan ke daerah-daerah alun-alun Kota Bandung,ย Preanger dan Pasar Baru.
Waktu mau pergi ngantuk, tapi begitu di jalan kok mata jadi melek ๐ย <maklum ngebonceng Ninja KRR yang baru aja keluar rumah, platnya masih baru, kinclong pisan euiw ;p, sempet nongkrongin bentaran doang euiw, gak sempet nyoba narik … hehehe>ย
Kebagian tugas di Preanger, ternyata banyak banget tunawisma yang tidur di trotoar dan di bawah halte.
Ada bapak-bapak, ibu-ibu dan beberapa anak kecil. Sedih dan empati juga ngeliatnya, anak-anak yang seharusnya punya tempat tinggal yang layak serta tempat tidur yang hangat, tapi mereka hanya mendapatkan emperan trotoar dan selimut karung. Meskipun begitu, mereka beruntung masih punya kasih sayang dari bapak ibu mereka yang masih memeluk mereka saat tidur, walaupun dengan kondisi yang serba tidak nyaman.ย Entah mana yang lebih buruk, dapat kasih sayang dari orang tua tapi tidur di emper trotoar, atau tidur di kasur yang empuk tapi tidak pernah dipeluk oleh orang tua mereka.
Setelah dari preanger, sempet muter-muter asia-afrika, pasar baru, alkateri, abc, banceuy dan sekitarnya.ย Kebanyakan dari tunawisma yang tidur di trotoar sudah dalam keadaan segar bugar menikmati makan saur mereka, karena ternyata tidak hanya rombongan kami yang mau berbagi kasih dengan mereka, tapi cukup banyak rombongan dari masyarakat-peduli lainnya yang ikut berbagi kasih.
Saat muter-muter juga melihat bagaimana banyaknya wanita-wanita muda yang berprofesi sebagai kupu-kupu malam berdiri di sepanjang trotoar daerah otista, banceuy, dewi sartika dan sekitarnya, dengan baju yang serba minim atau serba ketat <ini bulan puasa bung ! bagaimana jika di bulan biasa? pasti jauh lebih banyak dari malam ini jumlahnya!> Beberapa pria hidung belang terlihat melakukan diskusi tawar menawar dengan mereka. Tapi malam ini nasi bungkus yang dibawa bukanlah untuk mereka, hanya dikhususkan bagi para tunawisma, bukan tunasusila.
Pengalaman baru yang membuka wawasan baru mengenai bagaimana perbedaan status sosial yang sangat kentara di kota Bandung. Sedangkan orang-orang yang mampu memiliki banyak sekali kamar tidur dan tempat tinggal yang hanya dijadikan gudang, sebaliknya banyak tunawisma yang menjadikan trotoar dan halte menjadi tempat tidur dan tempat tinggal yang sejujurnya sangat tidak nyaman apalagi di musim hujan mendatang ini.